
JAKARTA, MUI.OR.ID— Dalam sejumlah literatur sejarah para pemimpin Islam diceritakan bahwa mereka hidup dalam kesederhanaan, sehingga bisa menjadi keteladanan bagi kita semua, terutama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Dari mulai Rasulullah, para khalifah setelah beliau yaitu empat khalifa Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, hingga Ali bin Abu Thalib,” kata Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam KH Jeje Zaenudin kepada MUIDigital, Sabtu (23/6/2025).
Kiai Jeje mengatakan, mereka memimpin dunia Islam yang begitu luas dengan segala kecakapan dan keadilan, sekaligus kebersahajaan mereka dalam kehidupan duniawi.
“Bahkan para pemimpin kita terdahulu, para pendiri bangsa ini, semua memberi keteladanan yang agung dalam kesederhanaan mereka,” ungkapnya.
Kiai Jeje menjelaskan, para pendiri bangsa Indonesia yang hidup sederhana dan memberi keteladanan yang agung adalah Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, KH Agus Salim, Moh. Natsir, dan tokoh lainnya yang patut menjadi teladan dalam keserdehaan mereka.
“Kesederhanaan itu salah satu prinsip kepemimpinan dalam Islam, karena itu merupakan kewajiban semua pemimpin dalam segala hal untuk meniru dan meneladani kesedarhanaan hidup para tokoh panutan bangsa,” lanjutnya.
Dia menambahkan, kesederhanaan itu mesti dicontoh oleh tokoh bangsa, baik kalangan eksekutif, legislatif, yudikatif dan para tokoh masyarakat agar dijauhkan dari sifat tamak, rakus dan korup.
“Keserdehanaan merupakan gambaran dan perwujudan dari sifat dan sikap pemimpin yang memahami, menyadari, dan empati terhadap jiwa rakyatnya yang mayoritasnya masih hidup dalam kesusahan,” tuturnya.
Dia menegaskan kesederhanaan juga sebagai sikap menjaga integritas dan amanah kekuasaan untuk menjauhkan dari godaan keserakahan yang menjadi pendorong utama kepada tindakan korupsi. “Maka kesederhanaan pemimpin menjadi salah satu kunci memberantas korupsi,” tutupnya.
(Sadam, ed: Nashih)
| Land Area | 300 m2 |
| Year Established | 2017 |